Adapun jenis pupuk urea yang bersubsidi harga dipasaran Rp 110.000,- kalau dibandingkan dengan harga non subsidi tentunya kenaikan sekitar 200% Tambahnya
“kalau melihat harga pupuk dipasaran non subsidi kenaikan sekitar 200% dari harga pupuk subsidi. Sepertinya Pemerintah ingin membunuh secara perlahan kepada para petani, karena kelangkaan pupuk subsidi ditambah harga gabah turun. Sekarang para penggarap lahan sawah dari kondisi seperti ini mau makan apa”, tandasnya.
Terlebih parah kelompok yang bernaung di kelompok tani Makmur I pun hingga sekarang belum mendapatkan pupuk bersubsidi, ungkapnya.
Menurutnya kelangkaan pupuk bersubsidi sangat merugikan petani karena jika tanaman tidak di pupuk, hasil panennya pun tidak akan maksimal, dan ini tidak sejalan misi pemerintah yang menaikkan produksi ketahanan pangan salah satunya adalah padi,” pungkasnya.***red