“Kegiatan ini mencerminkan kearifan lokal serta kolaborasi antara tradisi dan inovasi yang ada di Kabupaten Ciamis,” ujarnya.
Melalui pelaksanaan upacara Nyangku, Pj Bupati Ciamis berharap agar generasi muda semakin menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya.
“Kita harus bersama-sama menjadikan tradisi ini sebagai bagian dari identitas kita dan mendorong pemajuan budaya sesuai dengan amanat undang-undang nomor 5 tahun 2017,” tutupnya.
Rd. Agus Gunawan Cakradinata, pemangku adat, juga menjelaskan bahwa upacara Nyangku telah berlangsung sejak zaman Kerajaan Panjalu. “Setiap tahun, masyarakat setempat dengan antusias menggelar upacara ini sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan terhadap pusaka yang telah menjadi bagian dari sejarah kami,” jelasnya.
Benda-benda pusaka yang disucikan dalam upacara ini meliputi pedang Zulfikar, keris komando, kujang, serta benda pusaka lainnya. Upacara ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga terhadap budaya daerah sendiri sebagai bagian dari budaya nasional.
Dengan semangat pelestarian budaya yang kuat, upacara Nyangku diharapkan dapat terus menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Panjalu dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menjaga warisan budaya. (AD)
PROKOPIM CIAMIS
Baca Juga Pengembangan Biomassa PLN di Tasikmalaya: Dikelola Masyarakat, Didukung Pemerintah