Dalam upaya kesiapsiagaan ini pula, Pjs Bupati meminta kepada seluruh OPD, lintas sektor, TNI, POLRI dan relawan untuk terus berkoordinasi terkait potensi dan kejadian bencana.
“Kabupaten Tasikmalaya memiliki wilayah yang luas dengan kondisi alam yang memiliki berbagai sumber daya dan potensi unggulan, namun disisi lain posisinya berada dalam wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap terjadinya bencana. Bencana alam di Tasikmalaya ini sangat sering terjadi, seperti longsor dan jalan putus. Potensi bencana itu sangat banyak, makanya koordinasi antar sektor harus lebih intens lagi,” pesan Bupati.
Menurut indeks risiko bencana Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2018, Kabupaten Tasikmalaya menempati peringkat ke -33 Nasional dari 494 Kabupaten/Kota di Indonesia, dengan nilai indeks risiko 203.1 dengan kelas risiko tinggi.
Dalam upaya penanggulangan bencana ini pula, Widiatmoko meminta agar SOP penanggulangan bencana disampaikan ke semua pihak terkait, bahkan sampai ke desa-desa. Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Tahun 2020 Kabupaten Tasikmalaya pada hari ini bertujuan meningkatkan kesadaran seluruh elemen masyarakat terhadap musibah bencana yang juga menjadi ancaman baik bagi stabilitas Pemerintahan Daerah maupun Nasional, pungkasnya.***adv