Ditempat yang sama menurut Ade Hasan Basri (Bung Ude) selaku anggota Boyong sekaligus ketua pelaksana menuturkan, event ini menghadirkan beberapa jumlah pohon yang ikut berpartisipasi didalam acara pameran lokal terbuka, karena animo atau antusiasnya, alhamdulilah pohon bonsai mencapai ratusan yang hadir di pameran Boyong kali ini, adapun untuk hasil akhir dari penilaian sudah ditetapkan 3 pohon dari 3 kelas, seperti kelas tunggul Ipik, kelas prospek yaitu pohon sisir, dan kelas jadi yaitu pohon Sancang, dengan hal tersebut kami merasa bangga atas support dukungan dari semua elemen, baik dari masyarakat hingga Pemerintahan atau pun pihak para media yang sudah mendukung kegiatan ini hingga terlaksana dengan aman dan sukses tanpa ekses. Tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh ketua Panitia Aa Muhidin, disini Boyong termasuk ranting, kita ingin mengenalkan ke masyarakat terutama ke pohon – pohon lokal, kalau di alam kita tidak ada yang namanya galian, karena potensi alamnya disini subur, makanya dengan adanya event ini saya berharap ke budidaya patani mengarahkan ke masyarakat Budidayanya bukan dari galiannya. Ucapnya.
“Saya berharap dengan adanya event ini, dan ini baru pamlok (Pameran Lokal), tetapi peserta sudah sebanyak ini, kesuksesan ini diraih dengan semua pihak anggota Boyong yang lainnya, mudah – mudahan kami bisa mensukseskan yang lebih sukses lagi untuk kedepannya.” Harapnya.
“Alhamdulillah event ini di unggulkan oleh pohon bonsai berjenis pohon Sancang milik H. Opok asal Garut, dan bonsai ini perdana naruy ikut dalam pameran, baru pertama kali di Boyong ini sekarang, dan itu suatu kehormatan bagi kami selaku panitia boyong pohon best info dari Garut bisa berpartisipasi di Boyong.” Tandasnya.***Mar/AD
Baca Juga Pemprov Jawa Barat Kunjungi Kampung Hijau Di Desa Kamulyan Manonjaya Tasikmalaya