“Jadi, Nyangku Panjalu adalah memprogramkan bahwa Nyangku itu bukan sekedar acara adat saja, tapi disini mudah-mudahan ada pengembangan untuk UMKM, Sosial Ekonomi, Sosial Budaya dan Sosial Masyarakat sehingga bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)”, terangnya.
Ia pun berpesan, sebagai Papagon Panjalu pertama adalah makan makanan yang halal, bekerja yang baik-baik supaya kita manjadi manusia yang utuh dan baik. Papagon Panjalu kedua yaitu pakai karena suci, kita berpakaian yang suci, melangkah dengan kesucian sehingga tidak ada hal-hal yang melintang. Dan yang ketiga ucap lampah sabenere adalah ucapan dan kata-kata kita harus yang benar.
Lampah itu adalah kegiatan kita, itu adalah sosial ekonomi yang dibersihkan. Tidak bisa hanya sekedar mengurus agama saja, tanpa ada aspek ekonomi apalagi sekarang disini adalah upacara adat Nyangku itu selalu dilaksanakan di bulan Maulid.
“Yang mana ini adalah tradisi sejak jaman kerajaan Borosngora dan kerajaan-kerajaan lainnya sampai turunannya yang merupakan tradisi setiap bulan Maulid”, pungkasnya. (A.Hidayat)
Baca Juga Hadiri Adat Nyangku, Bupati Ciamis: Jaga dan Lestarikan Budaya Warisan Leluhur Kabupaten Ciamis