Lanjut kang yayang Chrisno menuturkan, tidak ada arahan khusus kepada anak – anak didiknya saat mau aksi dipanggung hanya mengingatkan masalah tekhnik Wiraga Wiratma Wirasa serta tampil maksimal mencari kepuasan batin dan memuaskan untuk seluruh apresiator serta mengingatkan terhadap anak didiknya untuk selalu berdo’a kepada Allah SWT agar dilindungi, dilancarkan serta diberikan keselamatan agar mendapatkan ridho Allah SWT. tuturnya
Bentuk Apresiasi khusus untuk para nonoman Dewa Motekar sendiri dari kang yayang untuk tetap patuh terhadap kedua orang tua karena kalian semua bisa berbakat dan bisa berprestasi itu tak lepas dari doa dan dukungan orang tua, Untuk tetap semangat mengukir prestasi sampai go internasional menjadi seorang pecinta seni tari. tegasnya
Kang yayang juga menambahkan untuk sanggar seni tari Dewa Motekar Alhamdulillah sudah berkiprah dan berprestasi di kancah internasional juga sudah melakukan misi kebudayaan ke Sulawesi Selatan, ke Kalimantan timur, jogjakarta dan ke Bali. Berkiprah di internasional itu antara lain di negara Thailand, Filipina dan Malaysia dan untuk di daerah nasionalnya kita pernah menjadi juara satu tari kreasi di provinsi bali tingkat nasional, Imbuhnya.
Adapun perwakilan dari orang tua anak didik para nonoman Endah Listyasari S.Pd, M.Pd menyampaikan sangat mengapresiasi sekali terhadap para peserta tari untuk perjuangannya dalam mengikuti perlombaan Pasanggiri jaipong dan selalu memberikan support memberi semangat ketika mereka merasa lelah,ketika mereka sakit dan semua itu terus dilakukan oleh mamah nonoman agar buah hati mereka mendapatkan prestasi dalam bidang seni tari melalui hobi para buah hatinya masing – masing, katanya.
Kang yayang berharap untuk masalah prestasi nonoman khususnya badrakayang Dewa Motekar bisa go internasional bareng akang. Dan dengan dibentuknya sanggar tari dewa Motekar ini ingin mencari ridho Allah SWT, berkah dunia akhirat menjalankan silaturahmi kekeluargaan,” harapnya***red