Masih kata dia, dan untuk para KPM, di mana dalam penerima bantuan ini jangan sampai ada hal yang tidak di harapkan, misalkan ada tetangga kita yang tidak ke bagian seharusnya dan baik nya bagaimana ? Karena kan kita orang Sunda, jadi ada budaya dan tradisi ataupun kekeluargaan yang sangat kental dan insya allah itu satu ciri masyarakat Desa Jayapura selalu mengedepankan kebersamaan, “rempug jukung sauyunan,” itu selalu di laksanakan dan selalu di terapkan seperti itu, Katanya.
“Harapan saya kepada pemerintah, khususnya saya sebagai kepala Desa Jayapura, Saya menginginkan data itu yang di ajukan oleh pihak pemerintah desa, jadi kan kalau begini terlepas data yang sudah ada di pusat baik kabupaten, provinsi dan pusat. Kenapa seperti itu ? Karena ini kan masih menjadi polemik terhadap desa, setiap desa mengajukan data baru yang sesuai, tapi setelah di ajukan data yang datang nya selalu lain,” harapnya.
Suratman juga mengungkapkan, Kebetulan dari data BLT subsidi BBM ini ada data orang yang sudah meninggal, dan apakah pihak desa mengajukan data orang yang sudah meninggal, karena disini ada dua orang yang sudah meninggal mendapatkan BLT subsidi BBM, tetapi akan kami kembalikan kepada yang menyalurkan BLT yaitu pihak PT. Pos Indonesia, Karena saya khawatir kepada orang yang sudah meninggal, terus sama saya bantuannya di salurkan atau di gantikan, jadi tidak lah takut Dosa. Ungkapnya (Red)
Baca Juga Bencana Longsor di Sukamaju Cihaurbeuti Telan 2 Korban Jiwa, BNPB Himbau Waspada Cuaca Ekstrem