SMK Karya Nasional (Karnas) Ciamis
Kabupaten Ciamis, analisaglobal.com — Dunia pendididikan adalah salah satu untuk Mencerdaskan anak bangsa dan juga tempat menuntut ilmu agar Kelak bisa menjadi kebanggaan orang tua serta sebagai generasi penerus bangsa.
Namun beda hal nya dengan yang ada Di SMK Karya Nasional (Karnas) kecamatan Sindangkasih kabupaten Ciamis, yang di bawah naungan Yayasan diduga sangat tidak mengindahkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Wajib Belajar 12 Tahun (Wajardikdas).
Pasalnya, selain menjadi beban orangtua, peserta didik harus membayar sekitar Rp. 325,000 (Tiga Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) dengan dalih program wajib siswa siswi guna menunjang pendidikan di bidangnya seperti untuk Map/Sampul Raport Rp. 80.000, untuk pakaian Rp. 400.000 dan untuk ujian semester (US) sebesar Rp. 110.000.
Diduga Barbau Aroma Pungli
Padahal orang tua peserta didik mengaku keberatan harus mengeluarkan uang untuk kegiatan belajar diluar kelas, Ini juga baru bayar Rp. 200.000 dulu, ungkapnya. Senin (19/02/24).
Diakuinya ada dugaan pihak sekolah dan panitia penyelenggara kongkalikong untuk mensiasati studi tour anaknya dan murid lainnya, kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Menurutnya, perlu digaris bawahi oleh pihak sekolah, saya sebagai orangtua keberatan karena ekonomi sekarang sangat sulit, tolong jangan di paksakan kami untuk membayar sampai tanggal yang sudah ditentukan, untuk sehari hari saja kebutuhan kami sangat kesulitan, keluh sumber.
Ditempat terpisah kepala sekolah Yayasan SMK Karya Nasional (Karnas) Desa Gunung Cupu kecamatan Sindangkasih yaitu Edwar membenarkan akan adanya kegiatan studi tour/Pengenalan industri ke Jakarta Timur.