Selanjutnya Tatang menambahkan, saya memberdayakan masyarakat dengan membeli daun cariang basah seharga Rp. 1000 perkilo. Perbandingan dari 5 kg daun cariang basah menghasilkan 1 kg bahan baku kompos kering seharga Rp. 15.000 perkilo bahan baku kompos kering sudah jadi.
Karena di Kabupaten Ciamis penggiat usaha pengolahan daun cariang masih sedikit, saya berharap usaha ini menjadi suatu peluang usaha untuk di kembangkan.
“Saya berharap usaha ini bisa berkembang hingga memiliki pabrik sendiri dan bisa memenuhi kuota ekspor yang di butuhkan sebanyak 12 ton perbulan hingga lebih,” pungkasnya.
Sementara itu, Omloh salah satu karyawan pengolahan daun cariang mengatakan merasa dibantu adanya mata pencaharian dengan pengolahan daun cariang menjadi bahan baku kompos. Bahan baku daun cariang kami menerima dari pemasok yang di kirim dari Garut, Kawali, Salawu dan Singaparna.
“Bahan bakunya dikirim dari luar daerah Sukamaju karena kebutuhan bahan baku dari wilayah Kab. Ciamis sendiri belum mencukupi kebutuhan produksi,” pungkasnya***A.Yayat H/Goez