BKKBN Gelar Sosialisasi Di Kecamatan Jamanis
Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — BKKBN kabupaten Tasikmalaya bekerja sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Jamanis menggelar kegiatan sosialisasi stunting, guna menurunkan keluarga beresiko stunting yang di gelar di aula Kantor BPP Kecamatan Jamanis. Senin (31/10/2022)
Hal ini di hadiri oleh Risi Riska Dewi Am.Keb, M.Kes, M.Si selaku Kasi Jampal, Hj. Nunung Nuhayati, S.IP dari BKKBN Puskesmas Jamanis, Para Kepala Desa se-Kecamatan beserta perangkatnya, Kepala BPP Jamanis bersama staf, serta TP PKK dan Kader Posyandu se-Kecamatan Jamanis.
Risi Riska Dewi Am.Keb, M.Kes, M.Si, selaku kasi Jampal BKKBN Kabupaten Tasikmalaya mengatakan, Ini merupakan kegiatan loka karya di Kecamatan Jamanis, dimana kegiatan ini yang kedua tentang evaluasi data hasil verifikasi validasi PK pada 2021, dimana kita mengevaluasi data keluarga yang beresiko stunting, ucapnya.
Tekan Angka Kehamilan Beresiko, ODF dan Stunting
“Dengan harapan untuk kedepannya disini ada ketua TPPS Desa, ketua pelaksananya TPPK Desa, bahwa penurunan stunting menjadi tanggungjawab bersama, di mulai dari pemerintah desa, kemudian lintas sektor yang di mulai dari Kesehatan, Pertanian, Pendidikan sehingga permasalahan-permasalahan yang berurusan dengan stunting, apalagi pada keluarga yang beresiko stunting dan itu menjadi tanggungjawab bersama para stakeholder di Kecamatan Jamanis.” Ungkapnya.
Lanjut Risi menuturkan, untuk data stunting sendiri di lihat dari Verval (Verifikasi, Validasi), dan kita disini tidak melihat dari persen-persen, karena data dari persentase adanya di Puskesmas, kita melihat faktor keluarga yang beresiko satu Kecamatan, dan di Kecamatan Jamanis ada ±1852 KK, dimana kebanyakan tidak mempunyai jamban sehat (ODF) yaitu sekitar 1478 KK, jadi disini bisa dilihat faktor beresiko nya hampir 80% tidak mempunyai jamban sehat. Tuturnya.
“Mudah-mudahan para kepala Desa dengan bantuan dari Dana Desa bisa intervensi untuk sarana pra sarana terutama untuk, adapun masalah tindakan dari BKKBN mungkin nantinya akan ada kegiatan Rembug stunting, jadi disitu bisa bersinergi dengan pihak Kesehatan, Pemerintah Desa dan Kecamatan bagaimana mempercepat penurunan stunting.” Jelas Risi Riska.