Dirinya juga menambahkan, Kalau lapisan bawah untuk pengerasan tidak di perhatikan maka insya allah akan tetap seperti itu, dan juga hal yang sama kalau kualitas hotmiknya tidak di perhatikan itupun tetap tidak bakalan bertahan lama hotmik tinggal di jalan raya nasional. Imbuhnya.
“Bekerjalah profesional, jangan hanya cepat sudah dan mencari keuntungan semata.dan jangan bikin kulit perut gendut. Dan jangan sampai pula pembangunan di jadikan korban apalagi anggaran mencapai Ratusan milyar, ” dan kami disini masyarakat bayar pajak”. Katanya dengan nada kesal.
Pengamat jalan dan jembatan Iwa Kartiwa selaku pendiri dari lembaga, masyarakat pemerhati jasa kontruksi (M-PERJAKONS)
meminta agar Kementrian PUPR lebih intens dalam melakukan pengawasan.
“Kepada yang terhormat Menteri PUPR, melalui dirjen bina marga agar lebih intens dalam melakukan pengawasan pembangunan jalan nasional ini, untuk korporasi dalam pengerjaan proyek, kami menghimbau tolong utamakan kualitas, sehingga anggaran baik itu yang bersumber dari APBN maupun APBD, tidak sia-sia penggunaanya dan dapat dinikmati oleh masyarakat banyak.” Ungkapnya.
“Sehingga masyarakat dapat menikmati jalan tersebut tidak hanya sesaat, jangan sampai setahun setelah selesai sudah mulai lagi ada yang rusak seperti tahun-tahun kebelakang yang selesai di kerjakan oleh salah satu (PT)lain. Jangan sampai banyak kritikan dari masyarakat baru pada sibuk kelapangan.” tegas Iwa Kartiwa. (Hendra)
Baca Juga Jelang Perekrutan Petugas Pentarlih, Kordiv Baswaslu Lampung Selatan Berikan Himbauan Kepada KPU