Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Perlunya transparansi data hasil perhitungan suara pemilihan bupati Tasikmalaya kepada masyarakat maupun pada tim pemenangan paslon, untuk mencegah terjadinya keributan dan disinformasi antara KPU dengan masyarakat, tim pemenangan bahkan awak media.
Menurut Nuril Huda selaku Presiden Mahasiswa STIE Cipasung mengatakan, Simpang siurnya data yang beredar malah menjadi bahan perselisihan antara masyarakat. Maka, harus adanya keterbukaan yang real, pemantauan yang ketat dan mempermudah akses media yang ingin memberitahukan informasi pada masyarakat dari operator KPU secara langsung. Ucapnya Kamis (10/12/20)
“Keterlibatan satgas pun sangat diperlukan pada momentum ini, protokol kesehatan yang harus tetap ketat agar tidak terciptanya Cluster baru karena tim pemenangan dan media tidak berkerumun di depan kantor KPU dengan tujuan memastikan data pemenangan paslon bupati. Jangan sampai, ketika pemungutan suara protokol kesehatan sangat ketat dilakukan akan tetapi ketika pemenangan malah melanggar sejadi-jadinya, ini masalah besar dan kelalaian.” Tegasnya
Lanjut Nuril menambahkan, Sistem pemilihan secara demokrasi, maka data hasil perhitungan pun harus disampaikan secara transparan. Jangan ada permainan politik hanya untuk kepentingan pribadi dan golongan. Terlebih penimbunan data semata-mata jadi bahan pertaruhan. Imbuhnya