Baca Juga 50 Anggota DPRD Ciamis Resmi Dilantik, Ini Harapan Pj Bupati Engkus Sutisna
“Saya juga bikin tuh kan ada banner saya tapi uang pribadi. Mau potonya sendiri atau berdua tapi kira-kira pertanyaannya begini, urgensinya memang itu? Memang pada saat rakyat jalannya rusak akan selesai dengan diberi banner dan akan selesai dengan kalender. Sebenarnya itu kampanye tapi jangan bersembunyi dibalik sosialisasi, padahal sebenarnya itu adalah kampanye juga.,” ungkapnya.
Kalau memang kampanye dari uang pribadi, uang rakyat itu gunakan untuk kepentingan rakyat, nah sekarang kepentingan rakyat memang rakyat penting punya kalender Bupati dan Camat dan Kades saya tanya? emang penting dibikinkan Baliho stop Judol, stop Narkoba gitu loh, namanya APS atau alat peraga sosialisasi. Oke kalau itu program Dinas, misalkan sosialisasi PERDA nomor sekian supaya rakyat tahu, kalau Judol mah tahu semuanya juga kang, imbuhnya.
Ketika di tanyai jika pihak Bidang Anggaran BPKPD tidak mengetahui dan tidak bisa menjelaskan berapa total pagu anggaran untuk Harmonisasi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat tersebut, Cecep meminta awak media untuk terus mengejar dan mempertanyakannya sebagai kontrol sosial kalau anggaran tersebut dipakai yang tidak sesuai dengan kepentingan sosial atau peruntukannya, karena menurutnya APBD tidak bisa digunakan untuk membuat Kalender, Banner dan Goodybag karena itu penyalahgunaan anggaran.
“Kalau pihak Bidang Anggaran BPKPD katakan tidak tahu ya kang kejar itu selaku tugas akang sebagai kontrol sosial, sosialnya mah baik-baik saja yang tidak baik baik itu kalau anggaran dipakai yang tidak sesuai dengan kepentingan sosial, kepentingan masyarakat itu yang di monitor. Emang ada APBD untuk bikin kalender? emang ada APBD untuk bikin Banner, Goodybag? kalau nggak ada pakai duit yang lain ya berarti penyalahgunaan anggaran”, Tutupnya. (Johan)
Baca Juga Tingkatkan Perekonomian Warga, Pemdes Banyuresmi Laksanakan Pengasapalan di Wilayah Banuherang