Selamat pagi /siang/sore/malam pembaca setia analisaglobal.com, semoga semua pembaca dalam keadaan sehat, penuh kebahagiaan, dan bersemangat dalam beraktifitas serta sehat selalu.
Jangan lupa ya tetap pakai masker saat bepergian, rutin mencuci tangan dan menjaga jarak karena Pandemi Covid-19 belum berakhir. Berikut kami sajikan berita terpopuler di analisaglobal.com
Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — Menindak lanjuti pemberitaan sebelumnya yang diterbitkan oleh media analisaglobal.com periode Selasa (05/01/21) dengan judul “Warga Desa Margajaya Mangunreja Sambut Antusias Program RS-Rutilahu” akhirnya mendapat kejelasan program tersebut dari Kepala Bidang Perumahan dan Kepala Seksi Perencanaan Perumahan DPUTRPP Kabupaten Tasikmalaya.
Menurutnya bahwa ada ralat dari pemberitaan tersebut tentang program RS-Rutilahu di pemberitaan sebelumnya. Hal itu di ungkapkan oleh Adi selaku kasi perencanaan diruang kerjanya. Rabu (06/01/21)
Adi menuturkan bahwa pemberitaan di analisaglobal.com sebelumnya ada indikasi program rutilahu adalah program dari kemensos, lebih jauh Adi menuturkan bahwa program Rutilahu cuma ada di Provinsi Jawa Barat, meski ada di Provinsi lain namanya pasti berbeda, bahkan Jawa Barat dijadikan studi banding bagi Provinsi lainya. Ungkapnya
“Untuk di Kabupaten Tasikmalaya T.A 2020 ada 51 Desa yang menjadi penerima program Rutilahu tersebut, dimana pengelolaan program di laksanakan oleh LPM.” Jelas Adi
Adi juga menuturkan, Dimana setiap calon penerima manfaat (CPM) mendapat bantuan sebesar Rp. 17.500.000 itu masuk ke rekening LPM dengan rincian peruntukan sebesar Rp. 300.000 untuk administrasi dan Rp. 700.000 untuk HOK, kalau untuk bahan material bangunan Rp. 16.500.000.’ dan kami tim teknis kabupaten tidak ada kaitan tentang pengelolaan anggaran tersebut, semua bantuan stimulan masuk ke rekening masing – masing LPM.” Pungkas Adi