Lanjut Neni menambahkan, lalu kemudian bagaimana kasus kekerasan seksual semakin meningkat, perkawinan di bawah anak, stunting ini menjadi paradoks ketika kita melihat bahwa keterwakilan perempuan di politik semakin meningkat, tentu kita mendorong bagaimana kesadaran para elit politik untuk bergerak, mereka harus betul – betul mengutamakan pada kepentingan yang punya inplikasi terhadap perempuan dan anak. Imbuhnya
“Sebenarnya banyak problem – problem klasik yang terjadi, tapi tidak juga terselesaikan, maka kemudian bagaimana solusinya adalah sinergi dan kolaborasi seluruh stakeholder di acara ini menghadirkan seluruh stakeholder, baik partai politik, organisasi kemahasiswaan, organisasi perempuan, ini menjadi hal yang baik, jangan sampai diskusi ini hanya terhenti wacana sampai di ruangan ini saja, tapi bagaimana inflementasi nyatanya yang kita tunggu – tunggu pasca kegiatan terselenggara, ini penting karena kadang kala kita berkutat di wacana tanpa bagaimana sebenarnya ada keinginan Will yang kuat untuk inflementasi nyatanya.” Ungkapnya
Neni juga mengatakan, tentunya kita harus ingatkan dan harus terus kita dorong termasuk bagaimana peran perempuan sebagai pemilih, peran perempuan sebagai kandidat atau pasangan calon atau peserta pemilu dan peran perempuan sebagai penyelenggaran pemilu. Tiga hal ini saya rasa memang kita butuh sinergi dan kolaborasi yang apik yang memang punya kepentingan terhadap isu – isu perempuan dan anak, kalau bukan kita yang mengawal siapa lagi, karena persoalan isu perempuan dan anak adalah persoalan kita bersama yang harus kita selesaikan secara bersama – sama. Pungkasnya***Dede P