GERMAKA Dan FGP Gelar Aksi Di PT. BBN-KSO Gunung Pangajar
Kabupaten Tasikmalaya, analisaglobal.com — GERMAKA (Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Karangjaya) dan Forum Gunung Pangajar (FGP) kembali menggelar aksi, di depan perkantoran PT. BBN-KSO Gunung Pangajar sekitar pukul 10.00 WIB untuk menyampaikan beberapa poin tuntutan diantaranya pemecatan pekerja lokal karena tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selin itu juga, Aksi yang di komando langsung oleh Ketua GERMAKA Ali Primadani dan Ketua FGP Hendra Bima menyampaikan tuntutan untuk menjalankan amanat AMDAL, Fasilitasi jaminan keselamatan kerja bagi tenaga lokal serta menolak segala bentuk diskriminasi terhadap pekerja lokal.
Ali Primadani yang juga Korlap Aksi mengatakan, pertambangan quarry gunung pangajar adalah salah satu pertambangan buat material bendungan lewikeris, dalam ha ini masih banyak masalah yang terjadi, diantaranya terkait pemutusan kerja sepihak kepada pekerja lokal yang memang sudah tercantum dalam RKL AMDAL, katanya. Kamis (27/07/2023).
Tuntut Amanat AMDAL Dan Kesejahteraan Pekerja Lokal
“Terserapnya tenaga kerja lokal secara maksimal terutama dari massyarakat desa Karanglayung, dan proses AMDAL itu wajib melibatkan masyarakat sesuai Permen LH nomor 17 tahun 2012. Dan dalam RKL tersebut sudah jelas proses pembuatan AMDAL sebelum pertambangan quarry berjalan dengan masyarakat terdampak,” jelasnya.
Selanjutnya Hendra Bima ketua FGP pun menuturkan, mengenai dugaan prosedur pada armada memakai BBM bersubsidi, dalam konteks hal ini bertentangan dengan Permen ESDM nomor 1 tahun 2013 tentang pengendalian penggunaan BBM, dan mengenai kesehatan juga keselamatan kerja, masih banyak pekerja khususnya pekerja lokal yang tidak terfasilitasi APB dan lain-lain, tuturnya.