“Tentunya kami akan terus mendorong hal-hal seperti ini. Sehingga disatu sisi bagaimana kita menghadapi situasi di tahun politik tentunya akan banyak kegiatan yang menjadi bagian dari menyampaikan ekspresi. Yang selalu kita ingatkan bagaimana bahwa ruang demokrasi dan politik tersebut dapat kita manfaatkan dengan baik, dengan memanfaatkan ruang ekspresi yang betul-betul bisa kita jaga, kita salurkan secara positif,” ucap eks Kapolda Banten tersebut.
Meski begitu, Sigit menekankan, yang paling terpenting adalah penyampaian ekspresi di ruang demokrasi tersebut, tetap selalu mengutamakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
“Namun disisi lain aspirasi tersebut, yang paling penting adalah bagaimana kedepan kita selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Walaupun kita berbeda-berbeda, karena kemajemukan, itu yang harus kita jaga. Polri tentunya selalu siapa mengawal, mengamankan ruang demokrasi yang tentunya menjadi bagian untuk terus-menerus harus diisi, diekspresikan sebagai bentuk kritis kita, bentuk kepedulian, kecintaan kita terhadap masyarakat, bangsa dan negara,” papar Sigit.
Sebelum mengakhiri pernyataannya, Sigit menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, dewan juri, musisi jalanan dan pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara festival ini.
Sigit berharap, dengan adanya ruang aspirasi dan ekspresi ini, seluruh kritik ataupun masukan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk menjadi institusi yang lebih baik lagi kedepannya agar dapat semakin dicintai dan menjadi seperti yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia.
“Silahkan untuk sampaikan hal-hal yang khususnya buat kami Polri untuk bisa di kritik. Sehingga kita juga mendapatkan masukan-masukan, untuk kita terus berbenah diri. Dan tentunya kami juga titip kepada seluruh musisi jalanan bagaimana kita terus membangun kecintaan terhadap Bangsa dan Negara Indonesia,” tutup Sigit.***Dods
Baca Juga Rakor Monitoring Migor Curah Bersama Menko Marvest, Ciamis Harganya Terendah di Jabar