“Saya titip pembinaan-pembinaan terhadap anak-anak di usia dini tolong lebih di perhatikan, kalau di Brazil kenapa sepak bola mendunia itu karena anak-anak usia 5 tahun sudah dilatih oleh pelatih yang bersertifikat. Sedangkan di Indonesia dilatih oleh kakaknya yang sedikit lebih tinggi,” Katanya
“Saya berharap kedepannya tidak seperti itu lagi, karena seperti gedung itu bagaimana pondasinya. Jadi, harus guru besar yang turun melatih di pencak silat, bahwa jika guru besarnya yang turun langsung melatih para atlet. Maka bukan mimpi jika nantinya Ciamis dapat kembali berprestasi.” Harapnya.
Saya yakin akan berbeda jika dilatih oleh guru besarnya dan saya yakin akan kuat, saya yakin bukan suatu angan-angan Ciamis dapat berprestasi di pencak silat. Jika apa yang tadi saya sampaikan dilakukan, meskipun membutuhkan waktu, Ungkapnya.
Yana juga menitipkan sportifitas kepada para atlet dan juga wasit dan juri harus objektif dalam memberikan penilaian.Saya titip sportifitas, wasit dan juri bertindak objektif. Jangan sampai anak-anak kita yang masih tinggi idealismenya jangan sampai terkena oleh keputusan-keputusan yang tidak objektif, tutupnya.
Pembukaan kejuaraan silat tersebut dihadiri oleh Forkopimda Ciamis, Ketua KONI Ciamis, dan pihak terkait lainnya. (HN)
Baca Juga Tingkatkan Perekonomian Warga, Pemdes Buniasih Kadipaten Maksimalkan Akses Jalan Penghubung Desa