“Awalnya dari kesadaran masyarakat dengan tujuan pemerintah untuk mensejahterakan masyarakatnya jadi akhirnya dibentuk empat (4) komponen, yang pertama mungkin adanya Industri Pariwisata seperti Arsipa, kedua ada GENPI, ketiga ada HPI dan yang paling keren ada Pokdarwis,” ujarnya.
Sementara itu, Dani dari MTMA Trans TV, Tasikmalaya menambahkan untuk mempromosikan wisata kita harus aktif menggunakan medsos seperti Instagram dan Youtube. Jadi mereka mengetahui objek wisata ataupun tulis “attention” pasti dari gadget itu yang paling mujarab.
“Di situ kita sering upload tempat-tempat yang notabene orang-orang belum pernah kunjungi, jadi kita promosikan di Instagram, Youtube, karena itu sangat luar biasa penggunanya lumayan banyak,” ujar Dani
Selanjutnya Dani menjelaskan, pengelola ataupun Pokdarwis harus berkolaborasi dengan komunitas-komunitas di daerah, jadi tanpa kolaborasi dengan orang-orang dari komunitas, kita tidak akan ada apa-apa. Selain itu kita membutuhkan yang namanya kolaborasi dengan zaman sekarang, yang tadinya kita memang dari mulut ke mulut sekarang udah masuk ke ranah digital.
“Misalnya kita Live tempat wisata di Instagram, nah di situ kita memperkenalkan ada objek wisata baru, maka masyarakat akan penasaran ingin mengunjunginya,” pungkasnya.***A.Yayat H/Goez