Sejak sore mereka mulai dari belanja bahan – bahan untuk memasak nasi liwet, seperti membeli beras, bumbu – bumbu (bawang, cabai, garam-red), minyak goreng, ikan asin, tempe, tahu, dan sebagainya di warung atau langsung ke pasar serta mencari kayu bakar, daun pisang dan keperluan lainnya. Kemudian membersihkan dan menanaknya di deretan tungku dengan api yang menyala.
Hasil dari masakan perlombaan tersebut kemudian dihidangkan di stand – stand lomba, tata cara menghidangkan pun beraneka ragam ada yang mirip di resto modern tapi ada juga yang sederhana, original ala kampung, hiasan meja panjang dengan keanekaragaman khas dan kreasi kelompok lainnya.
Roby ketua penyelenggara perlombaan menuturkan “Lomba membuat nasi liwet ini merupakan tradisi tahunan di Sukamulya yang digelar setiap memasuki bulan Agustus. Lomba bikin nasi liwet ini diselenggarakan setiap tahun guna untuk memeriahkan kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, ada tiga katagori penilaian yaitu : keserasian menu, rasa serta kebersihan dan kekompakan antar kelompok.” tuturnya
“Sebagai juri dalam acara ini yaitu mahasiswa dari UNSIL yang sedang KKN di wilayah desa Kamulyan, adapun sebagai hadiah dari lomba tersebut panitia penyelenggara menyiapkan hadiah untuk para pemenang berupa alat – alat rumah tangga.” Pungkasnya
Jurnalis : Ani/Heni